Murah Meriah di Klub Kampung
23 Aug 2010
DI RUANGAN seluas 16 meter persegi itu, terdapat sejumlah alat-alat pembantu pengencangan otot. Ada seperangkat lat pull down, bench press, smith machine, tricep pull down, serta puluhan dumbbell dan barbel dengan berbagai variasi berat. Di tembok-temboknya, sejumlah poster atlet hi na raga nasional maupun internasional terpajang. Beberapa gambar pegulat profesional dari luar negeri juga ditempelkan.
Tampilan berbagai sarana pembentuk otot itu memang tidak tampak lux. Maklum, sebagian besar alat di Club Fitness Trend Otot CSDW tersebut adalah rakitan sendiri atau produksi tukanglas berdasar pesanan pengelola. Meski demikian, semua masih berfungsi dengan baik dan aman.
"Delapan puluh persen alat di sini merupakan kreasi sendiri. Sisanya beli bekas atau beli baru. Sepeda statis di sini saya beli dengan harga Rp 100 ribu dari seseorang," kata Supriyanto, pengelola klub tersebut.
Kalau terkesan sederhana, itu wajar. Sebab, tempat tersebut tak seperti tempat kebugaran pada umumnya yang berlokasi di mal, hotel,perumahan mewah, atau apartemen. Club Fitness Trend Otot terletak di tengah perkampungan di Bronggalan Sawah 4 A.
Meski demikian, peminatnya tak sedikit. Bahkan, selain penduduk sekitar, peminatnya berasal dari kawasan yang cukup jauh dari Bronggalan. Di antaranya, Tenggumung Semampir, Lidah Kulon, Petemon,dan Wonokromo.
Menurut Supriyanto, klub tersebut kini memiliki 80 anggota. Yang benar-benar aktif sekitar 30 orang. "Kalau mau jadi member, bayar Rp 15 ribu saja sebulan. Anggota berhak pakai alat sepuasnya pada jam buka. Kalau cuma mau nyoba, sehari bayar Rp 2 ribu," jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi di Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis RSUD dr Soetomo itu.
Fahrudin, salah seorang member yang aktif sejak dua tahun lalu, mengungkapkan tertarik berolahraga di tempat tersebut karena beberapa alasan. Di antaranya, harga yang terjangkau dan kualitas yang tak kalah oleh tempat lain. Selain itu, rasa kekeluargaan di klub tersebut lebih kuat.
"Di sini semua seperti keluarga. Yang bisa ngajarin yang nggak bisa. Kalau di tempat lain, lean biasanya lebih individual. Walaupun bisa, karena merasa bukan instruktur di tempat itu, dia nggak mau proaktif ngajarin orang baru. Di sini lebih santai, tapi serius," papar alumni STM 45 tersebut. (rio/c!2/ttg)
Tampilan berbagai sarana pembentuk otot itu memang tidak tampak lux. Maklum, sebagian besar alat di Club Fitness Trend Otot CSDW tersebut adalah rakitan sendiri atau produksi tukanglas berdasar pesanan pengelola. Meski demikian, semua masih berfungsi dengan baik dan aman.
"Delapan puluh persen alat di sini merupakan kreasi sendiri. Sisanya beli bekas atau beli baru. Sepeda statis di sini saya beli dengan harga Rp 100 ribu dari seseorang," kata Supriyanto, pengelola klub tersebut.
Kalau terkesan sederhana, itu wajar. Sebab, tempat tersebut tak seperti tempat kebugaran pada umumnya yang berlokasi di mal, hotel,perumahan mewah, atau apartemen. Club Fitness Trend Otot terletak di tengah perkampungan di Bronggalan Sawah 4 A.
Meski demikian, peminatnya tak sedikit. Bahkan, selain penduduk sekitar, peminatnya berasal dari kawasan yang cukup jauh dari Bronggalan. Di antaranya, Tenggumung Semampir, Lidah Kulon, Petemon,dan Wonokromo.
Menurut Supriyanto, klub tersebut kini memiliki 80 anggota. Yang benar-benar aktif sekitar 30 orang. "Kalau mau jadi member, bayar Rp 15 ribu saja sebulan. Anggota berhak pakai alat sepuasnya pada jam buka. Kalau cuma mau nyoba, sehari bayar Rp 2 ribu," jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi di Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis RSUD dr Soetomo itu.
Fahrudin, salah seorang member yang aktif sejak dua tahun lalu, mengungkapkan tertarik berolahraga di tempat tersebut karena beberapa alasan. Di antaranya, harga yang terjangkau dan kualitas yang tak kalah oleh tempat lain. Selain itu, rasa kekeluargaan di klub tersebut lebih kuat.
"Di sini semua seperti keluarga. Yang bisa ngajarin yang nggak bisa. Kalau di tempat lain, lean biasanya lebih individual. Walaupun bisa, karena merasa bukan instruktur di tempat itu, dia nggak mau proaktif ngajarin orang baru. Di sini lebih santai, tapi serius," papar alumni STM 45 tersebut. (rio/c!2/ttg)
Saat ini club fitnes trend otot "csdw" latihan dengan suasana baru yaitu di lantai 2,ya lumayan agak lonngar sedikit.ok tetap semangat.......
BalasHapusMantaab... semoga semakin jaya dan semakin ramai...
Hapus